3.
Penulisan Naskah Audio
a. Penelitian
atau obsrvasi
Penelitian dimaksudkan untuk kegiatan yang berbentuk
proyek. Penelitian ditunjukan untuk mengetahui keadaan sasaran yang akan
mendengarkan program.
1. Minat
dan kebutuhan
Kebutuhan yang dimaksud
digolongkan pada kekebutuhan yang bersifat hasrat, perasaan, atau rasional.
2. Tingkat
pengetahuan
Sasaran pendengar perlu
diketahui dahulu rata-rata pengetahuan yang mereka miliki : tentang konsep,
materi, peristilahan, atau batasan-batasan.
3. Sikap
(attitude) sasaran
Mempunyai implikasi
terhadap desain perencanaan suatu naskah, untuk memenuhi harapan mereka. Sikap sasaran
dapat digolongkan menurut jenisnya, seperti :
a.
Personal attitude
b.
Interpersonal attitude
c.
Intrapersonal attitude
d.
Impersonal anttitude
4. Tingkah
laku (behavior)
Kita perlu menanyakan
tentang kebiasan-kebiasaan mereka dalam :
a.
Bagaimana situasi tempat mereka
mendengarkan
b.
Dimana mereka bisa mendengarkan suatu
program
c.
Apakah mereka mendengarkan
sendiri-sendiri atau berkelompok
d.
Kapan waktu yang cocok untuk mereka
mendengarkan
e.
Apakah alasan atau pertimbangan mereka
selalu mendengarkan
b. Penentuan
bentuk atau format naskah
faktor-faktor dalam pentuan format :
1.
Tujuan pengajaran, apa yang hendak
dicapai oleh kegiatan media pengajaran ini.
2.
Tujuan untuk menarik minat atau
membangkitkan daya apresiasi
3.
Bentuk laporan atau reportase dan berita
akan bisa membangkitkan daya afektif
Bentuk yang dapat dipakai dalam menulis
naskah program audio :
1.
Uraian atau ceramah
2.
Berita
3.
Laporan
4.
Reportase
5.
Dialog dan monolog
6.
Wawancara
7.
Diskusi
8.
Feature
9.
Majalah udara
10. Sandiwara
atau drama
c. Menulis
skrip audio
pada penulisan naskah dimulai dengan halaman
identifikasi, yang biasanya tidak diberi nomor halaman. Pada halaman ini
biasanya berisikan hal-hal sebagai berikut :
1.
Nama badan penyelenggaraan program
2.
Identifikasi program
-
Nama dan nomor program
-
Bidang studi yang disajikan
-
Bentuk format penulisan
-
Siapakah penulisnya
-
Siapa yang memproduksi naskah atau skrip
tersebut
4. Fasilitas
Dan Fungsi Audio
1. Pengetahuan
umum tentang suara
Suara
akan timbul karena suatu tekanan gelombang atau getaran pada penghantar
misalnya udara, oleh sumber suara yang menyebar
kesegala arah, membentuk suatu pola dan mempunyai kecepatan rambat
sekitar 341, 376 m/det. Manusia normal bisa mendengar suara pada besaran
getaran antara 20 cycle- 20 kilocycle dalam satu detik.
2. Fasilitar
peralatan produksi rekaman
Peralatan
pokok untuk perekam audio, minimal terdiri atas :
a. Mikrofon
Dari jenis, mikrofon
terdiri atas :
1. Mikrofon
ribon
2. Dynamic
microphone
3. Condensor
microphone
4. Lavalier
b. Perekam
c. Alat
pemutar hasil rekaman (player)
d. Alat
penyampur
e. Fasilitas
perekam lainnya.
BAB VII
MEDIA
TIGA DIMENSI
1. Jenis
model dan penggunaannya
a. Model
padat ( solid model)
Suatu
model padat biasanya memperlihatkan bagian permukaan luar daripada objek dan
seringkali membuang bagian-bagian membingungkan gagasan-gagasan utamanya dari
bentuk, warna, dan susunannya.
Kegiatan
membuat model oleh para siswa sangat bermanfaat dalam mengembangkan konsep
realisme dalam dirinya. Melalui kegiatan kontriksi, mencipta, dan membentuk
objek tentu mereka ditantantang untuk memecahkan masalah-masalah pengajaran
dalam berbagai bidang studi yang mereka pelajari.
b. Model
penampang (cutaway model)
Model
penampang memperlihatkan bagian sebuah objek itu tanpak, apabila bagian
permukaanya diangkat untuk mengetahui susunanbagian dalamnya. Kadang-kadang
model ini dinamkan model X-Ray atau
model crossection. Contohnya patung
susunan anatomi tubuh.
Model
ini sangat berguna untuk mata pelajaran biologi karena fungsinya dapat
menggantikan objek sesungguhnya, dan bisa memperjelas objek sebenarnya karena
bisa diperbesar dan diperkecil.
c. Model
susun (build-up model)
Model
susun terdiri dari beberapa bagian objek yang lengkap, atau sedikitnya suatu
bagian penting dari objek itu.
d. Model
kerja ( working model)
Model
kerja adalah tiruan dari suatu objek yang memperlihatkan bagian luar ari objek
aslinya, dan mempunyai beberapa bagian dari benda yang sesunguhnya. Contohnya
replika sistem tata surya.
e. Mock-ups
Mock-ups
adalah suatu penyederhanaan susunan bagian poko dari suatu proses atau sistem
yang lebih sulit. Susunan nyata dari bagian-bagian pokok itu diubah sehingga
aspek-aspek utama dari suatu proses mudah dimengerti siswa. Contohnya drivotrainer.
f. Diorama
Diorama adalah sebuah pemandangan
tiga dimensi mini bertujuan untuk menggambarkan pemandangan sebenarnya. Diorama
biasanya terdiri atas bentuk-bentuk sosok atau objek-objek ditempatkan dipentas
yang berlakang belakang lukisan yang disesuaikan dengan penyajian.
2. Membuat
model
Membuat
model dapat dilakukan atau dibuat dengan bahan yang ada atau sederhanya dimana
memanfaatkan barang-barang yang ada. Dan
disarankan untuk sebagian terbesar dari model intruksionalnya dibuat oleh guru
atau para siswa. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat model diantaranya,
sebagai berikut :
a.
Kertas dan karton
b.
Bubur kertas
c.
Bubur kertas krep
d.
Mempergunakan kayu
e.
Tanah liat
f.
Malam atau lilin
g.
Plaster paris
h.
Bahan metal
i.
Berbagai bahan dan perangkat kontruksi
3. Membuat
boneka dan panggung
a. Boneka,
wayang (rod puppet)
Secara umum boneka ada
2 yaitu :
1.
Tubuh yang dihubungkan dengan lengan,
kaki dan badannya, digerakan dari atas
dengan tali-tali atau kawat-kawat halus
2.
Boneka yang digerakan dari bawah oleh
seseorang yang tangannya dimasukan kebawah boneka
b. Panggung
boneka
Panggung
bermacam-macam bentuknya dari yang sederhana sampai yang kompleks. Mungkinjenis
yang paling mudah untuk boneka tongkat (wayang golek)
4. penggunaan benda-benda nyata
Dalam
menggunakan benda-benda nyata untuk
tujuan pengajaran, guru harus mempertimbangkan hal-hal berikut :
·
Benda-benda atau mahluk hidup apakah
yang memungkinkan dimanfaatkan dikelas secara efisien
·
Bagaimana caranya agar semua benda itu
bersesuaian terhadap pola belajar siswa
·
Darimana sumbernya memperoleh
benda-benda itu
a. Memperkenalkan
unit
Dalam memperkenalkan unit baru perlu dipilih metode
khusus yang akan memikat perhatian para siswa dalam menghadapi
kegiatan-kegiatan baru tersebut dan mendorong mereka untuk bertanya dan
menjawab persoalan-persoalan yang terjadi. Contohnya dapat diaplikasikan dalam
pameran.
b. Menjelasskan
proses
Pengalaman nyata yang hidup tidak hanya dapat
menyampaikan informasi secara akurat terhadap penampilan bebda-benda atau
objek, seperti batu cadas atau seperangkat kristal, tetapi sering memberikan
makna terbaik dalam mempertunjukan suatu proses. Misalnya pertumbuhan tanaman
dan binatang, dan perkembangan masyarakat demokratis.
c. Menjawab
pertanyaan-pertanyaan
Beberapa benda nyata atau pengalaman nyata pasti
mengambil bagian dalam menjawab tepat terhadap berbagai pertanyaan yang
dilontarkan siswa, itulah fungsi utama dari berbagai benda dan pengalaman nyata
di dalam proses belajar-mengajar yang realistik. Contohnya telewicara dengan
pengarang.
d. Melengkapi
perbandingan
Contohnya dalam studi sosial, dimana sebagian besar
dari studi sosial mengandung perbandingan tentang cara hidup kita dengan
kehidupan masyarakat yang berbeda tempat tinggalnya.
e. Unit
akhir atau puncak
setelah mempelajari suatu judul untuk beberapa pekan,
kelas sudah siap untuk melakukan kegiatan lain sebagai tindak lanjut yang
merupakan puncak kegiatan. Puncak
kegiatan ini seringkali melibatkan benda-benda nyata, pameran hasil karya
siswa, dempntrasi, laporan atau pagelaran drama siswa. Contohnya dalam
mengamati proses pabrik yang tujuannya untuk memahami peran utama dari ilmu
pengetahuan sanis dan industri terhadap kehidupan masyarakat.
BAB VIII
LINGKUNGAN
SEBAGAI MEDIA PENGAJARAN
1. Teknik
menggunakan lingkungan
Beberapa cara
mempelajari lingkungan sebagai media dan sumber belajar :
a. survey
Siswa
mengunjungi lingkungan seperti masyarakat setempat untuk mempelajari proses
sosial, budaya, ekonomi, kependudukan dan lain-lain. Kegiatan belajar dapat
dilakukan siswa melalui observasi, wawancara dan lain-lain.
b. Kamping
atau berkemah
Tujuannya
dimana siswa dapat menghayati bagaiman
kehidupan alam seperti suhu, iklim, suasana, dan lain-lain. Cocok untuk
mempelajari ilmu pengetahuan alam, ekologi, biologi, kimia, dan fisika.
c. Field
trip atau karyawisata
Karya
wisata adalah kunjungan siswa keluar kelas untuk mempelajari objek tertentu
sebagai bagian integral dari kegiatan kulikuler sekolah. Objek karyawisata
harus ralapan dengan bahan pengajaran
misalnya musium untuk pelajaran sejarah, kebun binatang untuk pelajaran biologi
dan lainya.
d. Peraktek
lapangan
Peraktik
lapangan dilakukan oleh para siswa untuk memperoleh keterampilan dan kecakapan
khusus. Misalnya siswa SPG diterjunkan kesekolah dasar untuk melatih kemampuan
sebagai guru disekolah, siswa STM diterjunkan ke pabrik-pabrik untuk melatih
kemampuanya.
e. Mengundang
nara sumber
Misalnya
mengundang dokter untuk menjelaskan berbagai penyakit. Narasumber harus relavan
dengan kebutuhan belajar siswa sehingga apa yang diberikan oleh nara sumber
dapat memperkaya materi yang diberikan guru di sekolah.
f. Melalui
proyek pelayanan dan pengabdian pada masyarakat.
Proyek
pelayanan pada masyarakat mengandung manfaat yang baik bagi para siswa dan bagi
masyarakat setempat. Misalnya parasiswa membantu memberikan pelayanan posyandu,
perbaikan jembatan dan lain-lain.
2. Jenis
lingkungan belajar
a. Lingkungan
sosial
Lingkungan
sosial sebagai sumber belajar berkenaan dengan interaksi manusia dengan
kehidupan masyarakat, seperti organisasi sosial, adat dan kebiasaan, mata
pencaharian, kebudayaan, pendidikan, dan lainya. Lingkungan sosial dapat
digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu
sosial dan kemanusiaan.
b. Linkungan
alam
Lingkungan
alam berkenaan dengan segala sesuatu yang sifatnya alamiah seperti keadaan
geografis, iklim, suhu, musim, curah hujan, flora, fauna dan lain-lain.
Lingkunagn alam tepat digunakan untuk bidang studi ilmu pengetahuan alam.
c. Lingkungan
buatan
Yaitu
lingkunagan yang sengaja diciptakan atau dibangun manusia untuk tujuan-tujuan
tertentu yang bermanfaat bagi manusia. Lingkungan buatan contohnya irigasi,
bendungan, pertamanan, kebun binatang, perkebunan dan lainya. Siswa mempelajari
lingkungan buatan dari berbagai aspek seperti prosesnya, pemanfaatanya,
funsinya, pemeliharaanya, daya dukungnya dan lainya.
3. Langkah
dan prosedur penggunaan
a. Langkah
persiapan
·
Dalam Hubungannya dengan pembahasan
bidang studi, guru dan siswa menentukan tujuan belajar yang diharapkan
diperoleh para siswa yang berkaitan dengan penggunaan lingkungan sebagai media
dan sumber belajar.
·
Tentukan objek yang harus dipelajari dan
dikunjungi
·
Menentukan cara belajar siswa pada saat
kunjungan dilakukan
·
Guru dan siswa mempersiapkan perizinan
jika diperlukan
·
Persiapan teknis yang diperlukan untuk
kegiatan belajar.
b. Langkah
pelaksanaan
Melakukan
kegiatan belajar di tempat tujuan sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan
sebelumnya.
c. Tindak
lanjut
Adalah
kegiatan belajar dikelas untuk membahas dan mendiskusiakan hasil belajar dari
lingkungan. Setiap kelompok diminta melaporkan hasil-hasilnya untuk dibahas
bersama.
0 komentar:
Posting Komentar