Rabu, 17 Juli 2013

RANGKUMAN BUKU MEDIA PEMBELAJARAN

3. Penulisan Naskah Audio
a.       Penelitian atau obsrvasi
Penelitian dimaksudkan untuk kegiatan yang berbentuk proyek. Penelitian ditunjukan untuk mengetahui keadaan sasaran yang akan mendengarkan program.
1.      Minat dan kebutuhan
Kebutuhan yang dimaksud digolongkan pada kekebutuhan yang bersifat hasrat, perasaan, atau rasional.
2.      Tingkat pengetahuan
Sasaran pendengar perlu diketahui dahulu rata-rata pengetahuan yang mereka miliki : tentang konsep, materi, peristilahan, atau batasan-batasan.
3.      Sikap (attitude) sasaran
Mempunyai implikasi terhadap desain perencanaan suatu naskah, untuk memenuhi harapan mereka. Sikap sasaran dapat digolongkan menurut jenisnya, seperti :
a.         Personal attitude
b.        Interpersonal attitude
c.         Intrapersonal attitude
d.        Impersonal anttitude
4.      Tingkah laku (behavior)
Kita perlu menanyakan tentang kebiasan-kebiasaan mereka dalam :
a.         Bagaimana situasi tempat mereka mendengarkan
b.        Dimana mereka bisa mendengarkan suatu program
c.         Apakah mereka mendengarkan sendiri-sendiri atau berkelompok
d.        Kapan waktu yang cocok untuk mereka mendengarkan
e.         Apakah alasan atau pertimbangan mereka selalu mendengarkan
b.      Penentuan bentuk atau format naskah
faktor-faktor dalam pentuan format :
1.         Tujuan pengajaran, apa yang hendak dicapai oleh kegiatan media pengajaran ini.
2.         Tujuan untuk menarik minat atau membangkitkan daya apresiasi
3.         Bentuk laporan atau reportase dan berita akan bisa membangkitkan daya afektif
Bentuk yang dapat dipakai dalam menulis naskah program audio :
1.         Uraian atau ceramah
2.         Berita
3.         Laporan
4.         Reportase
5.         Dialog dan monolog
6.         Wawancara
7.         Diskusi
8.         Feature
9.         Majalah udara
10.     Sandiwara atau drama

c.       Menulis skrip audio
pada penulisan naskah dimulai dengan halaman identifikasi, yang biasanya tidak diberi nomor halaman. Pada halaman ini biasanya berisikan hal-hal sebagai berikut :
1.         Nama badan penyelenggaraan program
2.         Identifikasi program
-            Nama dan nomor program
-            Bidang studi yang disajikan
-            Bentuk format penulisan
-            Siapakah penulisnya
-            Siapa yang memproduksi naskah atau skrip tersebut

4.    Fasilitas Dan Fungsi Audio
1.      Pengetahuan umum tentang suara
Suara akan timbul karena suatu tekanan gelombang atau getaran pada penghantar misalnya udara, oleh sumber suara yang menyebar  kesegala arah, membentuk suatu pola dan mempunyai kecepatan rambat sekitar 341, 376 m/det. Manusia normal bisa mendengar suara pada besaran getaran antara 20 cycle- 20 kilocycle dalam satu detik.
2.      Fasilitar peralatan produksi rekaman
Peralatan pokok untuk perekam audio, minimal terdiri atas :
a.       Mikrofon
Dari jenis, mikrofon terdiri atas :
1.      Mikrofon ribon
2.      Dynamic microphone
3.      Condensor microphone
4.      Lavalier
b.      Perekam
c.       Alat pemutar hasil rekaman (player)
d.      Alat penyampur
e.       Fasilitas perekam lainnya.


















BAB VII
MEDIA TIGA DIMENSI
1.    Jenis model dan penggunaannya
a.       Model padat ( solid model)
Suatu model padat biasanya memperlihatkan bagian permukaan luar daripada objek dan seringkali membuang bagian-bagian membingungkan gagasan-gagasan utamanya dari bentuk, warna, dan susunannya.
Kegiatan membuat model oleh para siswa sangat bermanfaat dalam mengembangkan konsep realisme dalam dirinya. Melalui kegiatan kontriksi, mencipta, dan membentuk objek tentu mereka ditantantang untuk memecahkan masalah-masalah pengajaran dalam berbagai bidang studi yang mereka pelajari.
b.      Model penampang (cutaway model)
Model penampang memperlihatkan bagian sebuah objek itu tanpak, apabila bagian permukaanya diangkat untuk mengetahui susunanbagian dalamnya. Kadang-kadang model ini dinamkan model  X-Ray atau model crossection.  Contohnya patung susunan anatomi tubuh.
Model ini sangat berguna untuk mata pelajaran biologi karena fungsinya dapat menggantikan objek sesungguhnya, dan bisa memperjelas objek sebenarnya karena bisa diperbesar dan diperkecil.
c.       Model susun (build-up model)
Model susun terdiri dari beberapa bagian objek yang lengkap, atau sedikitnya suatu bagian penting dari objek itu.
d.      Model kerja ( working model)
Model kerja adalah tiruan dari suatu objek yang memperlihatkan bagian luar ari objek aslinya, dan mempunyai beberapa bagian dari benda yang sesunguhnya. Contohnya replika sistem tata surya.
e.       Mock-ups
Mock-ups adalah suatu penyederhanaan susunan bagian poko dari suatu proses atau sistem yang lebih sulit. Susunan nyata dari bagian-bagian pokok itu diubah sehingga aspek-aspek utama dari suatu proses mudah dimengerti siswa. Contohnya drivotrainer.


f.       Diorama
Diorama adalah sebuah pemandangan tiga dimensi mini bertujuan untuk menggambarkan pemandangan sebenarnya. Diorama biasanya terdiri atas bentuk-bentuk sosok atau objek-objek ditempatkan dipentas yang berlakang belakang lukisan yang disesuaikan dengan penyajian.
2.    Membuat model
Membuat model dapat dilakukan atau dibuat dengan bahan yang ada atau sederhanya dimana memanfaatkan barang-barang yang ada.  Dan disarankan untuk sebagian terbesar dari model intruksionalnya dibuat oleh guru atau para siswa. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat model diantaranya, sebagai berikut :
a.         Kertas dan karton
b.         Bubur kertas
c.         Bubur kertas krep
d.        Mempergunakan kayu
e.         Tanah liat
f.          Malam atau lilin
g.         Plaster paris
h.         Bahan metal
i.           Berbagai bahan dan perangkat kontruksi

3.    Membuat boneka dan panggung
a.       Boneka, wayang (rod puppet)
Secara umum boneka ada 2 yaitu :
1.         Tubuh yang dihubungkan dengan lengan, kaki dan badannya, digerakan  dari atas dengan tali-tali atau kawat-kawat halus
2.         Boneka yang digerakan dari bawah oleh seseorang yang tangannya dimasukan kebawah boneka
b.      Panggung boneka
Panggung bermacam-macam bentuknya dari yang sederhana sampai yang kompleks. Mungkinjenis yang paling mudah untuk boneka tongkat (wayang golek)
4. penggunaan benda-benda nyata
Dalam menggunakan  benda-benda nyata untuk tujuan pengajaran, guru harus mempertimbangkan hal-hal berikut :
·           Benda-benda atau mahluk hidup apakah yang memungkinkan dimanfaatkan dikelas secara efisien
·           Bagaimana caranya agar semua benda itu bersesuaian terhadap pola belajar siswa
·           Darimana sumbernya memperoleh benda-benda itu
a.       Memperkenalkan unit
Dalam memperkenalkan unit baru perlu dipilih metode khusus yang akan memikat perhatian para siswa dalam menghadapi kegiatan-kegiatan baru tersebut dan mendorong mereka untuk bertanya dan menjawab persoalan-persoalan yang terjadi. Contohnya dapat diaplikasikan dalam pameran.
b.      Menjelasskan proses
Pengalaman nyata yang hidup tidak hanya dapat menyampaikan informasi secara akurat terhadap penampilan bebda-benda atau objek, seperti batu cadas atau seperangkat kristal, tetapi sering memberikan makna terbaik dalam mempertunjukan suatu proses. Misalnya pertumbuhan tanaman dan binatang, dan perkembangan masyarakat demokratis.
c.       Menjawab pertanyaan-pertanyaan
Beberapa benda nyata atau pengalaman nyata pasti mengambil bagian dalam menjawab tepat terhadap berbagai pertanyaan yang dilontarkan siswa, itulah fungsi utama dari berbagai benda dan pengalaman nyata di dalam proses belajar-mengajar yang realistik. Contohnya telewicara dengan pengarang.
d.      Melengkapi perbandingan
Contohnya dalam studi sosial, dimana sebagian besar dari studi sosial mengandung perbandingan tentang cara hidup kita dengan kehidupan masyarakat yang berbeda tempat tinggalnya.
e.       Unit akhir atau puncak
setelah mempelajari suatu judul untuk beberapa pekan, kelas sudah siap untuk melakukan kegiatan lain sebagai tindak lanjut yang merupakan puncak kegiatan.  Puncak kegiatan ini seringkali melibatkan benda-benda nyata, pameran hasil karya siswa, dempntrasi, laporan atau pagelaran drama siswa. Contohnya dalam mengamati proses pabrik yang tujuannya untuk memahami peran utama dari ilmu pengetahuan sanis dan industri terhadap kehidupan masyarakat.


BAB VIII
LINGKUNGAN SEBAGAI MEDIA PENGAJARAN
1.    Teknik menggunakan lingkungan
Beberapa cara mempelajari lingkungan sebagai media dan sumber belajar :
a.       survey
Siswa mengunjungi lingkungan seperti masyarakat setempat untuk mempelajari proses sosial, budaya, ekonomi, kependudukan dan lain-lain. Kegiatan belajar dapat dilakukan siswa melalui observasi, wawancara dan lain-lain.
b.      Kamping atau berkemah
Tujuannya dimana siswa dapat menghayati  bagaiman kehidupan alam seperti suhu, iklim, suasana, dan lain-lain. Cocok untuk mempelajari ilmu pengetahuan alam, ekologi, biologi, kimia, dan fisika.
c.       Field trip atau karyawisata
Karya wisata adalah kunjungan siswa keluar kelas untuk mempelajari objek tertentu sebagai bagian integral dari kegiatan kulikuler sekolah. Objek karyawisata harus ralapan  dengan bahan pengajaran misalnya musium untuk pelajaran sejarah, kebun binatang untuk pelajaran biologi dan lainya.
d.      Peraktek lapangan
Peraktik lapangan dilakukan oleh para siswa untuk memperoleh keterampilan dan kecakapan khusus. Misalnya siswa SPG diterjunkan kesekolah dasar untuk melatih kemampuan sebagai guru disekolah, siswa STM diterjunkan ke pabrik-pabrik untuk melatih kemampuanya.
e.       Mengundang nara sumber
Misalnya mengundang dokter untuk menjelaskan berbagai penyakit. Narasumber harus relavan dengan kebutuhan belajar siswa sehingga apa yang diberikan oleh nara sumber dapat memperkaya materi yang diberikan guru di sekolah.
f.       Melalui proyek pelayanan dan pengabdian pada masyarakat.
Proyek pelayanan pada masyarakat mengandung manfaat yang baik bagi para siswa dan bagi masyarakat setempat. Misalnya parasiswa membantu memberikan pelayanan posyandu, perbaikan jembatan dan lain-lain.



2.    Jenis lingkungan belajar
a.       Lingkungan sosial
Lingkungan sosial sebagai sumber belajar berkenaan dengan interaksi manusia dengan kehidupan masyarakat, seperti organisasi sosial, adat dan kebiasaan, mata pencaharian, kebudayaan, pendidikan, dan lainya. Lingkungan sosial dapat digunakan untuk mempelajari  ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan.
b.      Linkungan alam
Lingkungan alam berkenaan dengan segala sesuatu yang sifatnya alamiah seperti keadaan geografis, iklim, suhu, musim, curah hujan, flora, fauna dan lain-lain. Lingkunagn alam tepat digunakan untuk bidang studi ilmu pengetahuan alam.
c.       Lingkungan buatan
Yaitu lingkunagan yang sengaja diciptakan atau dibangun manusia untuk tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat bagi manusia. Lingkungan buatan contohnya irigasi, bendungan, pertamanan, kebun binatang, perkebunan dan lainya. Siswa mempelajari lingkungan buatan dari berbagai aspek seperti prosesnya, pemanfaatanya, funsinya, pemeliharaanya, daya dukungnya dan lainya.
3.    Langkah dan prosedur penggunaan
a.       Langkah persiapan
·         Dalam Hubungannya dengan pembahasan bidang studi, guru dan siswa menentukan tujuan belajar yang diharapkan diperoleh para siswa yang berkaitan dengan penggunaan lingkungan sebagai media dan sumber belajar.
·         Tentukan objek yang harus dipelajari dan dikunjungi
·         Menentukan cara belajar siswa pada saat kunjungan dilakukan
·         Guru dan siswa mempersiapkan perizinan jika diperlukan
·         Persiapan teknis yang diperlukan untuk kegiatan belajar.
b.      Langkah pelaksanaan
Melakukan kegiatan belajar di tempat tujuan sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan sebelumnya.
c.       Tindak lanjut

Adalah kegiatan belajar dikelas untuk membahas dan mendiskusiakan hasil belajar dari lingkungan. Setiap kelompok diminta melaporkan hasil-hasilnya untuk dibahas bersama.

0 komentar:

Posting Komentar