Observasi Boshca

Keluarga Sakinah Mawadah Warohmah

Keluarga Agroindustri 2011

Rawe-raea randas Malang-malang putung

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Gedung Rektor

Rumah Masa Depan

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 24 Juli 2013

Kunjungan studi lapangan indofood

proses pengolahan gandum

Sabtu, 20 Juli 2013



KOMPOSISI SAMPO REJOICE RICH
Water, Sodium Laureth Sulfate, Sodium Lauryl Sulfate, Sodium Chloride, Dimethicone, Glycol Distearate, Sodium Citrate, Cocamide MEA, Sodium Xylenesulfonate, Cocamidopropyl Betaine, Fragrance, Citric Acid, Guarhydroxypropyltrimonium Chloride, Sodium Benzoate, Tetrasodium EDTA, Hidrochloric Acid, Methylchloroisothiazolinone, Methylisothiazolinone.
TABEL PENGELOMPOKAN KOMPONEN PADA SAMPO REJOICE RICH BERDASARKAN FUNGSI
NO
FUNGSI
KOMPONEN
1.       
Surfaktan
-        Cocamidopropyl Betaine
-        Cocamide MEA
-        Sodium Citrate
-        Sodium Laureth Sulfate
-        Sodium Lauryl Sulfate
-        Sodium Xylenesulfonate

2.       
Thickener
-        Cocamide MEA

3.       
Foam Stabilizer
-        Cocamidopropyl Betaine
-        Cocamide MEA

4.       
Sekuestran
-        Citric Acid

5.       
Pengawet
-        Citric Acid
-        Sodium Chloride
-        Sodium Benzoate

6.       
pH balace
-        Hidrochloric Acid
-        Sodium Citrate

7.       
Pewarna
-        Glycol Distearate



8.       
Antimikroba
-        Methylchloroisothiazolinone
-        Methylisothiazolinone

9.       
Deionisasi
-        Air

10.
Bahan Aktif :
v  Pelembab


v  Pelembut


v  Pencegah kerusakan

v  Pewangi

-        Dimethicone
-        Guarhydroxypropyltrimonium Chloride

-        Dimethicone
-        Sodium Citrate

-        Tetrasodium EDTA

-        Fragrance



KOMPOSISI SABUN VASELIN MEN WHITENING BODY WASH
         Water, Myristic Acid, Lauric Acid, Potassium Hydroxide, Potassium Chloride, Palmitic Acid, Sodium Laureth Sulfate, Glycol Distearate, Perfume, Cocamidopropyl Betaine, Hydroxypropyl Methylcellulose, BHT, Etidronic Acid, Tetrasodium EDTA, Methylisothiazolinone, Tocopheryl Acetate, Butylene Glycol, Sodium Ascorbyl Phosphate, Niacinamide, Saccaromyces / Zinc Ferment, Saccaromyces / Magnesium Ferment, Cl 19140, Cl 42090.        
TABEL PENGELOMPOKAN KOMPONEN PADA SABUN VASELIN MEN WHITENING BODY WASH BERDASARKAN FUNGSINYA
NO
FUNGSI
KOMPONEN
1.



Surfaktan
-        Cocamidopropyl Betaine
-        Myristic Acid
-        Sodium Laureth Sulfate

2.
Asam Lemak
-        Palmitic Acid

    3.
Thickener
-        Hydroxypropyl Methylcellulose

4.
Foam Stabilizer
-        Cocamidopropyl Betaine
-        Lauric Acid

5.
Sekuestran
-        Saccharomyces / Zinc Ferment
-        Saccharomyces / Magnesium Ferment


6.
Pengawet
-        Tocopheryl Acetate

7.
Antimikroba
-        BHT
-        Methylisothiazolinone

8.
Pewarna
-        Cl 19140
-        Cl 42090
-        Glycol Distearate

9.
Safonifikasi
-        Potassium Chloride
-        Potassium Hydroxide

10.
Deionisasi
-        Air

11.
Bahan aktif :
v  Antioksidan

v  Pencegah kerusakan


v  Pelembab

v  Pengencang


v  Peredaran darah

v  Pewangi

-        Tocopheryl Acetate

-        Etidronic Acid
-        Tetrasodium Edta

-        Tocopheryl Acetate

-        Butylene Glycol
-        Sodium Ascorbyl Phosphate

-        Niacinamide

-        Perfume



LIPID DAN PRODUK ALAM YANG BERHUB

                                                            
Lipid dan Produk Alam Yang Berhubungan
                                                           

           

                                                Pendidikan Teknologi Agroindustri
                                      Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
                                                Universitas Pendidikan Indonesia
                                                                        2012
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa  yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas makalah ini dapat diselesaikan.

            Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai  tugas mata kuliah Kimia Organik dengan judul Lipid dan Produk Alam Yang Berhubungan  di Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri,Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia .

Terima kasih disampaikan kepada Ibu Siti Mujdalifah , S.TP.,M,Si selaku dosen mata kuliah Kimia Organik yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya tugas makalah ini.

Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat, agar dapat memenuhi tugas mata kuliah Kimia Organik.

                                                                                    Bandung, 06 Februari 2012
                                                                                   

                                                                                    Penyusun

                                                                                                                       
                                                                                   

   LIPID DAN PRODUK ALAM YANG BERHUBUNGAN
BAB I
PENDAHULUAN
            Lipid mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan hidrofobik. Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut polar sepertiair, tetapi larut dalam pelarut nonpolar, sepertialkohol, eterataukloroform. Fungsi biologis terpenting lipid di antaranya untuk menyimpan energi,sebagai komponen strukturalmembran sel, dan sebagai pensinyalan molekul.
            Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi endotermal rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik, artinya lipid mampu membentuk struktur sepertivesikel, liposom, atau membran lain dalam lingkungan basah. Lipid biologis seluruhnya atau sebagiannya berasal dari dua jenis subsatuan atau "blok bangunan" biokimia: gugus ketoasildan gugusisoprena. Dengan menggunakanpendekatan ini, lipid dapat dibagi ke dalam delapan kategori:
1.      Asil lemak,
2.      Gliserolipid,
3.      Gliserofosfolipid,
4.      Sfingolipid,
5.      Sakarolipid, dan
6.      Poliketida(diturunkan dari kondensasi subsatuan ketoasil)
7.      Llipid sterol dan
8.      Lipid prenol (diturunkan dari kondensasi subsatuan isoprena).
            Meskipun istilah lipid terkadang digunakan sebagai sinonim darilemak. Lipid juga meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan turunan-turunannya (termasuk tri-,di dan monogliserida dan fosfolipid), juga metabolityang mengandung sterol, seperti kolesterol. Meskipun manusiadan mamalia memiliki metabolisme untuk memecah dan membentuk lipid, beberapa lipid tidak dapat dihasilkan melalui cara ini dan harus diperoleh melalui makanan.
BAB II
PEMBAHASAN
Kategori Lipid
2.1 Asam lemak
            Asam lemak atau asil lemak ialah istilah umum yang digunakan untuk menjabarkan bermacam-ragam molekul-molekul yang disintesis dari polimerisasi asetil-Ko A dengan gugus malonil-Ko A atau metil malonil-Ko A di dalam sebuah proses yang disebut sintesis asam lemak. Asam lemak terdiri dari rantai hidrokarbony ang berakhiran dengan gugus asam karboksilat; penyusunan ini memberikan molekul ujung yang polardan hidrofilik, dan ujung yang nonpolar dan hidrofobik yang tidak larut di dalam air. Struktur asam lemak merupakan salah satu kategori paling mendasardari biolipid biologis dan dipakai sebagai blok bangunan dari lipid dengan struktur yang lebih kompleks. Rantai karbon, biasanya antara empat sampai 24 panjang karbon, baik yang jenuh atau puntak jenuhdan dapat dilekatkan ke dalamgugus fungsional yang mengandung oksigen, halogen, nitrogen, dan belerang. Ketika terdapat sebuah ikatan valensi ganda, terdapat kemungkinan isomerisme geometri cis atau trans, yang secara signifikan memengaruhi konfigurasi molekuler molekul tersebut. Ikatan ganda-cis menyebabkan rantai asam lemak menekuk, dan hal ini menjadi lebih mencolok apabila terdapat ikatan ganda yang lebih banyak dalam suatu rantai. Pada gilirannya, ini memainkan peranan penting di dalam struktur dan fungsi membran sel.
            Asam lemak yang paling banyak muncul di alam memiliki konfigurasi cis, meskipun bentuk trans wujud di beberapa lemak dan minyak yang dihidrogenasi secara parsial.
            Contoh asam lemak yang penting secara biologis adalah eikosanoid, utamanya diturunkan dari asam arakidonat dan asam eikosapentaenoat, yang meliputi prostaglandin, leukotriena, dantromboksana. Kelas utama lain dalam kategori asam lemak adalah ester lemak dan amida lemak. Esterlemak meliputi zat-zat antara biokimia yang penting seperti ester lilin,turunan-turunan asam lemak tioester koenzim A, turunan-turunan asam lemak tioester ACP, dan asam lemak karnitina. Amida lemak meliputi senyawa N-asiletanolamina, seperti penghantar saraf kanabinoid  anandamida.
            Asam lemak adalah asam alkanoat dengan rumus bangun hidrokarbon yang panjang. Rantai hidrokarbon tersebut dapat mencapat 10 hingga 30atom. Rantai alkanayang non polar mempunyai peran yang sangat pentingdemi mengimbangi kebasaan gugus hidroksil. Pada senyawa asam dengan sedikit atom karbon, gugus asam akan mendominasi sifat molekul dan memberikan sifat polar kimiawi. Walaupun demikian pada asam lemak, rantai alkanalahyang mendominasi sifatmolekul.
Asam lemak terbagi menjadi:
1.      Asam lemak jenuh
2.      Asam lemak tak jenuh
3.      Garam dari asam lemak
4.      Prostaglandin
2.2 Gliserolipid
            Gliserolipid tersusun atas gliserol bersubstitusi mono-, di-, dan tri-, yang paling terkenal adalah ester asam lemak dari gliserol (triasil gliserol),yang juga dikenal sebagai trigliserida. Di dalam persenyawaan ini, tiga gugus hidroksil gliserol masing-masing teresterifikasi, biasanya oleh asam lemak yang berbeda. Karena ia berfungsi sebagai cadangan makanan, lipid ini terdapat dalam sebagian besar lemak cadangan di dalam jaringan hewan. Hidrolisis ikatan esterdari triasil gliserol dan pelepasan gliserol dan asamlemak dari jaringan adiposa disebut "mobilisasi lemak".
            Subkelas gliserolipid lainnya adalah glikosil gliserol, yang dikarakterisasi dengan keberadaan satu atau lebih residu monosakarida yang melekat pada gliserol viaikatan glikosidik. Contoh struktur di dalam kategori ini adalah digalaktosildiasil gliserol yang dijumpai di dalam membran tumbuhan dan seminolipid dari sel sperma mamalia.
            Gliserida adalah ester dari asam lemak dan sejenis alkohol dengan tiga gugus fungsional yang disebut gliserol (nama IUPAC, 1,2,3-propantriol). Karena gliserol memiliki tiga gugus fungsional alkohol, asam lemak akan bereaksi untuk membuat tiga gugus ester sekaligus. Gliserida dengan tiga gugus ester asam lemak disebut trigliserida. Jenis asam lemak yang terikat pada ketiga gugus tersebut seringkali tidak berasal dari kelas asam lemak yang sama.

2.3.Gliseropospolipid
            (Glisero) fosfolipid (bahasa Inggris: phospholipid, phosphoglycerides, glycerophospholipid) sangat mirip dengan trigliserida dengan beberapa perkecualian. Fosfolipid terbentuk dari gliserol(nama IUPAC, 1,2,3-propantriol) dengan dua gugus alkohol yang membentuk gugus esterdengan asam lemak (bisa jadi dari kelas yang berbeda), dan satugugus alkohol  membentuk gugus ester dengan asam fosforat.
            Gliserofosfolipid, juga dirujuk sebagai fosfolipid, terdapat cukup banyak di alam dan merupakan komponen kunci sellipd dwilapis, serta terlibat didalam metabolisme dan sinyal komunikasi antar sel. Jaringan saraf termasuk otak, mengandung cukup banyak gliserofosfolipid. Perubahan komposisi zatini dapat mengakibatkan berbagai kelainan saraf.
            Contoh gliserofosfolipid yang ditemukan di dalam membran biologis adalahfosfatidilkolina (juga dikenal sebagai PC, GPCho, ataulesitin), fosfatidiletanolamina (PE atau GPEtn), dan fosfatidilserina(PS atau GPSer). Selain berperan sebagai komponen primer membran seldan tempat perikatan bagi protein intra- dan antar seluler, beberapa gliserofosfolipid didalam sel-sel eukariotik, seperti fosfatidilinositol dan asam fosfatidata adalah prekursor, ataupun sendirinya adalah kurir kedua yang diturunkan dari membran. Biasanya, satu atau kedua gugushidroksilini terasilasi dengan asam lemak berantai panjang, meskit terdapat gliserofosfolipid yang terikat dengan alkil dan 1Z-alkenil (plasmalogen). Terdapat juga varian dialkileter pada arkae bakteria.
            Gliserofosfolipid dapat dibagi menurut sifat kelompok-kepala polar pada posisi sn-3 dari tulang belakang gliserol pada eukariotadan eubakteria, atau posisi sn -1 dalam kasusarchaea. Karena pada gugus ester asam fosforat masih mempunyai satu ikatan valensi yang bebas, biasanya juga membentuk gugus ester dengan alkohol yang lain, misalnya alkohol amino sepertikolina, etanolamina dan serina. Fosfolipid merupakan komponen yang utama padamembran sel lapisan lemak. Fosfolipid yang umum dijumpai adalah:
1.      Lecitin yang mengandung alkohol amino jenis kolina
2.      Kepalin yang mengandung alkohol amino jenis serina atauetanolamina.Sifat fosfolipid bergantung dari karakter asam lemak dan alkoholamino yang diikatnya.
Description: D:\green\mountain\Sphingomyelin-horizontal-2D-skeletal.png2.4 Sfingolipid



            Sfingolipida dalah keluarga kompleks dari senyawa-senyawa yang berbagi fitur struktural yang sama, yaitu kerangka dasar basa sfingoid yang disintesis secara de novo dari asam amino serinadan asil lemak Ko A berantai panjang, yang kemudian diubah menjadi seramida, fosfosfingolipid, glisosfingolipid, dan senyawa-senyawa lainnya.
            Nama sfingolipid diambil dari mitologi Yunani, Spinx, setengah wanitadan setengah singa yang membinasakan siapa saja yang tidak dapat menjawab teka-tekinya. Sfingolipid ditemukan oleh Johann Thudichum pada tahun 1874 sebagai teka-teki yang sangat rumit dari jaringan otak.
            Sfingolipid adalah jenis lemak kedua yang ditemukan di dalam membran sel, khususnya padasel saraf dan jaringan otak. Lemak ini tidak mengandung gliserol, tetapi dapat menahan dua gugus alkoholpada bagian tengah kerangka amina.
            Fosfosfingolipid utama pada mamalia adalah sfingomielin (seramidafosfokolina), sementara pada serangga terutama mengandung seramida fosfoetanolamina dan pada fungi memiliki fitoseramida fosfoinositol dan gugus kepala yang mengandung manosa.
            Basa sfingoid utama mamalia biasa dirujuk sebagai sfingosina. Seramida (Basa N-asil-sfingoid) adalah subkelas utama turunan basa sfingoid dengan asam lemak yang terikat pada amida. Asam lemaknya biasanya jenuh ataupun mono-takjenuh dengan panjang rantai dari 16 atom karbon sampai dengan 26 atom karbon.
            Glikosfingolipid adalah sekelompok molekul beraneka ragam yang tersusun dari satu residu gula atau lebih yang terhubung ke basa sfingoid melalui ikatan glikosidik.


2.5 Sakarolipid
           
            Struktur sakarolipid Kdo -Lipid A. Residuglukosamina berwarna biru, residu Kdo berwarna merah, rantai asil berwarna hitam, dan gugus fosfat berwarna hijau.
            Sakarolipid (bahasa Inggris: saccharolipid, glucolipid) adalah asam lemak yang terikat langsung dengan molekul glukosa dan membentuk struktur yang sesuai dengan membran dwilapis. Pada sakarolipid,monosakarida mengganti ikatan gliserol dengan asam lemak, seperti yang terjadi pada gliserolipid dan gliserofosfolipid.
            Sakarolipid yang paling dikenal adalah prekursor glukosamina terasilasi dari komponenlipid A lipopolisakarida pada bakterigram-negatif . Molekul Lipid-A yang umum adalah disakarida dari glukosamina, yang diturunkan sebanyak tujuh rantai asil-lemak. Lipopolisakarida minimal yang diperlukan untuk pertumbuhan E. coli adalah Kdo -Lipid A, yakni disakarida berheksa-asil dari glukosamina yang diglikosilasikan dengan dua residuasam 3-deoksi-D-mano-oktulosonat (Kdo)
            Proses hidrolisissakarolipid akan menghasilkan amino gula.
2.6 Poliketida
            Poliketida dalah metabolit sekunder yang terbentuk melalui proses polimerisasi dari asetil dan propionil oleh enzim klasik maupun enzim iteratif  dan multi modular yang berbagi fitur mekanistik yang sama dengan asam lemak sintasi. Enzim yang sering digunakan adalah poliketida sintase, melalui proses kondensasi Claisen.
            Poliketida merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan secara alami oleh bakteri, fungi, tumbuhan, hewan, sumber daya laut dan organisme yang memiliki keanekaragaman struktural yang tinggi.
            Banyak poliketida berupa molekul siklik yang kerangkanya seringkali dimodifikasi lebih jauh melalui glikosilasi, metilasi, hidroksilasi, oksidasi, dan/atau proses lainnya untuk menimba manfaat dari sifat antibiotik yang dimiliki. Beberapa jenis poliketida bahkan bersifat anti kanker, dapat menurunkan kolesterolserta menunjukkan efek imuno-supresif
            Sejumlah senyawa antimikroba, antiparasit, dan antikanke merupakan poliketida atau turunannya, seperti eritromisin, antibiotik tetrasiklin, avermektin, dan antitumorepotilon.
2.7 Lipid sterol
            Lipid sterol, seperti kolesterol dan turunannya, adalah komponen lipid membran yang penting, bersamaan dengan gliserofosfolipid dansfingomielin. Steroid, semuanya diturunkan dari struktur inti empat-cincinlebur yang sama, memiliki peran biologis yang bervariasi seperti hormon dan molekul pensinyalan. Steroid 18-karbon (C18) meliputi keluarga estrogen, sementara steroid C19 terdiri dari androgen seperti testosteron dan androsteron. Subkelas C21 meliputi progestagen, juga glukokortikoid dan  mineral okortikoid. Sekosteroid, terdiri dari bermacam ragam bentuk vitamin D, dikarakterisasi oleh perpecahan cincin B dari struktur inti. Contoh lain dari lemak sterol adalah asam empedu dan konjugat-konjugatnya, yang pada mamalia merupakan turunan kolesterol yang dioksidasi dan disintesisdi dalam hati. Pada tumbuhan, senyawa yang setara adalah fitosterol, seperti beta-Sitosterol, stigmasterol, danbrasikasterol; senyawa terakhir ini  juga digunakan sebagai bagi pertumbuhan alga.
Sterol dominan di dalam membran selfungi adalah ergosterol.
2.8 Lipid prenol        
            Lipid prenol disintesis dari prekursor berkarbon isopentenil pirofosfat  dan dimetilalil pirofosfat yang sebagian besar dihasilkan melalui lintasan asam mevalonat(MVA). Isoprenoid sederhana (alkohol linear, difosfat, danlain-lain) terbentuk dari adisi unit C5 yang terus menerus, dan diklasifikasi menurut banyaknya satuan terpenaini. Struktur yang mengandung lebihdari 40 karbon dikenal sebagai politerpena. Karotenoidadalah isoprenoid sederhana yang penting yang berfungsi sebagai antioksidan dan sebagai prekursor vitamin A. Contoh kelas molekul yang penting secara biologislainnya adalahkuinondanhidrokuinonyang mengandung ekor isoprenoid yang melekat pada inti kuinonoid yang tidak berasal dari isoprenoid. Vitamin E dan vitamin K , juga ubikuinon, adalah contoh kelas ini. Prokariota mensintesis poliprenol (disebutbaktoprenol) yang satuan isoprenoid terminalnya yang melekat pada oksigen tetap tak jenuh, sedangkan pada poliprenol hewan (dolikol) isoprenoid terminalnya telah direduksi.
2.9 Garam lemak
            Sabun adalah campuran darinatrium hidroksida berbagai asam lemak  yang terdapat di alam bebas.
            Sabun terbuat melalui proses saponifikasi asam lemak. Biasanya digunakan natrium karbonat atau natrium hidroksida untuk proses tersebut.
            Secara umum, reaksi hidrolisis yang terjadi dapat dirumuskan:
            asam lemak + NaOH --->air+ garam asam lemak
            Jenis sabun yang dihasilkan bergantung pada jenis asam lemak dan panjang rantai karbonnya. Natrium stearat dengan 18 karbon adalah sabun yang sangat keras dan tidak larut. Seng stearat digunakan pada bedak talkum karena bersifat hidrofobik. Asam laurat dengan 12 karbon yang telah menjadi natrium laurat sangat mudah terlarut, sedangkan asam lemak dengan kurang dari 10 atom karbon tidak digunakan menjadi sabun karena dapat menimbulkan iritasi pada kulit dan berbau kurang sedap.
3.0 Parafin
            Parafin (bahasa Inggris: wax) adalah lemak yang terbentuk dari esterisasi alkohol yang mempunyai rumus bangun yang panjang, dengan asam lemak. Alkohol dapat mengandung 12 hingga 23 atom karbon. Parafin dapat ditemukan di alam sebagai pelindung daun dan sel batang  untuk mencegah agar tanaman tidak kehilangan air terlalu banyak. Karnuba  ditemukan pada dedaunan pohon palem Brasil dan digunakan sebagai pelumas untuk lantai maupun mobil. Lanolinadalah parafin pada buludomba. Beeswax adalah cairan parafin yang disekresi lebah untuk membangun sel tempat untuk madu dan telur lebah.
            Parafin yang digunakan pada pembuatan lilin bukan melalui esterisasi, melainkan merupakan campuran dari alkana dengan berat molekul yang besar. Pelumas untuk telinga dibuat dari campuran fosfolipiddan ester dari kolesterol.
3.1 Prostaglandin
            Prostaglandin pertama kali diketemukan dari cairan semen manusia pada sekitar tahun 1930 oleh Ulf von Eulerdari Swedia. Oleh karena diduga berasal dari kelenjar prostat, sang penemu memberinya nama prostaglandin.
            Prostaglandin, seperti hormon, berfungsi layaknya senyawa sinyal tetapi hanya bekerja di dalam sel tempat mereka tersintesis. Rumus bangun prostaglandin adalah asam alkanoat tak jenuh yang terdiri dari 20 atom karbon yang membentuk 5 cincin. Prostaglandin tersintesis dariasam lemak dan asam arakidonat
3.2 Terpena
            Terpena merupakan suatu golongan hidrokarbon yang banyak dihasilkan oleh tumbuhan dan terutama terkandung pada getah danvakuola  selnya. Pada tumbuhan, senyawa-senyawa golongan terpena dan modifikasinya, terpenoid, merupakan metabolit sekunder. Terpena dan terpenoid dihasilkan pula oleh sejumlah hewan, terutama serangga dan beberapa hewan laut. Di samping sebagai metabolit sekunder, terpena merupakan kerangka penyusun sejumlah senyawa penting bagi makhluk hidup. Sebagai contoh, senyawa-senyaw asteroid adalah turunan skualena, suatu triterpena; juga karoten dan retinol. Nama "terpena" (terpene) diambi ldari produk getah tusam, terpentin (turpentine).
            Terpena dan terpenoid menyusun banyak minyak atsiriyang dihasilkanoleh tumbuhan. Kandungan minyak atsiri mempengaruhi penggunaan produk rempah-rempah, baik sebagai bumbu, sebagai wewangian, serta sebagai bahan pengobatan, kesehatan, dan penyerta upacara-upacara ritual. Nama-nama umum senyawa golongan ini seringkali diambil dari nama minyak atsiri yang mengandungnya. Lebih jauh lagi, nama minyak itu sendiri diambil dari nama (nama latin) tumbuhan yang menjadi sumbernya ketika pertama kali di identifikasi. Sebagai misal adalah citral, diambil dari minyak yang diambil dari jeruk(Citrus). Contoh lain adalah eugenol, diambil dari minyak yang dihasilkan oleh cengkeh (Eugenia aromatica).
            Terpenoid disebut juga isoprenoid. Hal ini dapat dimengerti karenakerangka penyusun terpena dan terpenoid adalah isoprena(C5H8).
            Tipe terpena dan terpenoid
            Terpena memiliki rumus dasar (C5H8)n, dengan n merupakan penentu kelompok tipe terpena. Modifikasi terpena (disebut terpenoid, berarti "serupa dengan terpena") adalah senyawa dengan struktur serupa tetapi tidak dapat dinyatakan dengan rumus dasar. Kedua golongan ini menyusun banyak minyak atsiri.
1.      Hemiterpena, n=1, hanya isoprena
2.      Hemiterpenoid, contohnya prenol,asam isovalerat.
3.      Monoterpena, n=2, contoh nyamircen,limonen, danocimen.
4.      Monoterpenoid, contohnya geraniol.
5.      Seskuiterpena, n=3, contohnya farnesen.
6.      Seskuiterpenoid, contohnya farnesol, kurkumen, bisabolol.
7.      Diterpena, n=4, contohnya cembren.
8.      Diterpenoid, contohnya kafestol.
9.      Triterpena, n=6, contohn yaskualena.
10.  Triterpenoid, contohnya lanosterol, bahan dasar bagi senyawa-senyaw asteroid.
11.  Tetraterpena, n=8, contohnya adalah likopen, karoten
12.  Politerpena, n besar, contohnya adalah karet dan getah perca.

Description: D:\green\mountain\Isovaleric_acid_structure.png3.3 Galeri Rumus Bangun
Description: D:\green\mountain\149px-Isoprene.svg.png                                    Description: D:\green\mountain\Prenol_structure.png                               
      Isoprena                            Prenol                                      Asam Isovalerat
Description: D:\green\mountain\800px-Ocimene.pngDescription: D:\green\mountain\441px-Myrcen.png                                                Description: D:\green\mountain\254px-Limonene-2D-skeletal.png                     
       B-mircena                         Limonen                                    Ocimena
Description: D:\green\mountain\aFarnesol.pngDescription: D:\green\mountain\aa.pngDescription: D:\green\mountain\aaaa.png                                                                           
     Geraniol                             Farnesena                                            Farnesol
Description: D:\green\mountain\aCembrene2.svg.pngDescription: D:\green\mountain\aKafestol.gifDescription: D:\green\mountain\a-Bisabolol-Line-Structure.svg.png


  a-(-)-Bisabolol                                     Cembren                                kafestol
Description: D:\green\mountain\Steroid_numbering.png3.4 Steroid




Penomoran pada steroid
            Steroid adalah senyawa turunan lemak dari terpenoidyang tidak terhidrolisis. Steroid merupakan kelompok senyawa yang penting dengan struktur dasar sterana tak jenuh (bahasa Inggris: saturated tetra cyclic hydrocarbon : 1,2-cyclopentano perhydrophenan threne) dengan 17 atom karbon dan 4 cincin. Senyawa yang termasuk turunan steroid, misalnya kolesterol, ergosterol,progesteron, danestrogen. Pada umunya steroid berfungsi sebagai hormon. Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiridari 17 atom karbon yang membentuk tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Perbedaan jenis steroid yang satu dengan steroid yanglain terletak pada gugus fungsional yang diikat oleh ke-empat cincin ini dan tahap oksidasitiap-tiap cincin.
            Lemak sterol adalah bentuk khusus dari steroid dengan rumus bangun diturunkan dari kolestana dilengkapi gugus hidroksil padaatomC-3, banyak ditemukan pada tanaman, hewan dan fungsi. Semua steroid dibuat di dalam seldengan bahan baku berupa lemak sterol, baik berupalanosterolpada hewan atau fungsi, maupun berupa sikloartenol pada tumbuhan. Kedua jenis lemak sterol di atas terbuat dari siklisasi squalenadaritriterpena. Kolesterol  adalah jenis lain lemak sterol yang umum dijumpai.
3.5 Lemak dan Minyak
            Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Selain itu leak dan minyak juga merupakan sumber energi yang lebih efektif dibanding dengan karbohidratdan protein. Satu gram minyak atau lemak dapat menghasilkan 9 kkal, sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkal/gram. Minyak atau lemak, khusussnya minyak nabati, mengandung asam-asam lemak esensial seperti asam linoleat, lenolenat,dan arakidonat yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolestrol. Minyak dan lemak juga berfungsi sebagai sumber dan pelarut bagi vitamin-vitamin A, D, E, dan K.
            Lemak dan minyak, lilin, serta ester sterol digolongkan sebagai lipida tunggal, sedang fosfolopida dan glokolipida digolongkan sebagai lipida majemuk.
Lemak/minyak makan garam
            Na-asam lemak + gliserol Malam + NaOH garam Na-asam lemak + alcohol
Fosfolipida
            garam Na-asam lemak + gliserol + Na3PO4 + Amina
Sterol
            Hidrokarbon+ NaOH(tidak tersabunkan)
            Kandungan lemak dalam bahan pangan adalah lemak kasar dan merupakan kandungan total lipida dalam jumlah yang sebenarnya.
3.6 Sabun dan Detergen
            Sabun adalah suatu gliserida (umumnya C16 dan C18 atau karboksilat suku rendah) yang merupakan hasil reaksi antara ester (suatu derivat asam alkanoat yaitu reaksi antara asam karboksilat dengan alkanol yang merupakan senyawa aromatik dan bermuatan netral) dengan hidroksil dengan residu gliserol (1.2.3 – propanatriol). Apabila gliserol bereaksi dengan asam – asam yang jenuh (suatu olefin atau polyunsaturat) maka akan terbentuk lipida (trigliserida atau triasilgliserol).
            Detergen adalah surfaktant anionik atau garam dari sulfonat atau sulfat berantai panjang dari Natrium ( RSO3- Na+ dan ROSO3- Na+ ) yang berasal dari  p –alkilbenzena sulfonat dengan gugus alkil yang sangat bercabang  disintesis dengan polimerisasi propilena dan dilekatkan pada cincin benzena dengan reaksi alkilasi Friedel – Craft  Sulfonasi, yang disusul dengan pengolahan dengan basa. 
A. Sifat Umum Sabun dan Detergen
Bersifat basa
R – C-O-   +  H2O               R – C-OH   +  OH-
    Tidak berbuih di air sadah ( Garam Ca, Mg dari Khlorida dan Sulfat )
C17H35COONa + CaCl2               Ca (C17H35COO)2  +  NaCl
    Bersifat membersihkan
R- ( non polar dan Hidrofob ) = membelah molekul minyak dan kotoran menjadi partikel yang lebih kecil sehingga air mudah membentuk emulsi dengan kotoran dan mudah dipisahkan
-C-O- ( polar dan Hidrofil ) = larut dalam air membentuk buih dan mengikat partikel – partikel kotoran sehingga terbentuk  emulsi.



















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
3.3 Kritik
            Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan tugas makalah ini, oleh karena itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk penyempurnaan di masa yang akan datang. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan kegiatan ini, khususnya Ibu siti Mujdalifah selaku dosen pembimbing mata kuliah Kimia Organik ini, kami ucapkan terimakasih. Semoga tugas makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.












DAFTAR PUSTAKA
1.      Ralp J. Fessenden and Joan S. Fessenden, “ KIMIA ORGANIK,” Edisiketiga, University Of Montana, 1986, Wadsworth, Inc, Belmont,Califfornia 94002, Massachuset, USA.
2.      Wikipedia Bahasa Indonesia-Lipid
3.      Wikipedia Bahasa Indonesia-Terpena
4.      Wikipedia Bahasa Indonesia-Steroid
5.      Wikipedia Bahasa Indonesia-Prostaglandin

8.      http://www.scribd.com/doc/25851532/makalah-Lemak-Dan-Minyak